Korea Selatan Ciptakan Polisi Hologram untuk Tekan Angka Kejahatan

Personel Unit Operasi Khusus Kepolisian Korea Selatan (KNP SOU) diterjunkan dalam latihan anti-teror di Seoul pada tanggal 20 Agustus 2024, (ANTHONY WALLACE/AFP)
ViralBlasts.com – Inovasi polisi hologram di Korea Selatan jadi perbincangan nasional karena keunikannya.
Bayangkan sedang berjalan di taman kota, lalu tiba-tiba muncul sosok polisi setinggi 170 cm lengkap dengan seragam yang memberi peringatan soal kamera pengawas.
Terlihat nyata, tapi sebenarnya itu hanyalah hologram 3D yang dipasang untuk memberikan rasa aman sekaligus mencegah tindak kejahatan.
Polisi hologram ini dipasang setiap malam antara pukul 7 hingga 10 di Taman Judong No. 3, kawasan Jung-gu, Seoul.
Teknologi tersebut dikembangkan oleh perusahaan Hologrammica dan mulai diuji coba sejak Oktober tahun lalu. Tujuannya sederhana: memberikan rasa aman bagi warga sekaligus mencegah perilaku menyimpang, dilansir dari Odditycentral, Minggu (17/8/2025).
Hasil Eksperimen

Eksperimen unik ini membuahkan hasil yang cukuo mencolok dalam menekan angka kejahatan dia Korea Selatan.Data Kepolisian Metropolitan Seoul mencatat angka kejahatan di sekitar taman berkurang sekitar 22 persen setelah hologram dipasang. Kepala Kepolisian Jungbu, Ahn Dong-hyun, menyebut inovasi ini sebagai “perangkat keamanan pintar” yang mampu meningkatkan rasa aman masyarakat sekaligus memberi efek psikologis bagi calon pelaku.
“Kami akan terus mengembangkan upaya pencegahan kejahatan dengan teknologi AI agar warga merasa lebih nyaman berada di taman,” ujarnya.
Meski begitu, pihak kepolisian mengakui hologram ini tidak bisa menangkap penjahat secara langsung. Fungsinya lebih pada pencegahan dan membangun rasa aman.
Menurut sumber kepolisian, meskipun orang tahu itu bukan manusia sungguhan, kehadiran sosok polisi tetap memberikan efek jera yang cukup kuat.
Namun reaksi publik justru beragam. Sebagian warga menganggapnya keren, tapi banyak juga yang menjulukinya “orang-orangan sawah modern.”
Tak sedikit komentar bercanda di media sosial yang menyebut jumlah kejahatan menurun bukan karena teknologi, melainkan karena warga enggan masuk taman setelah melihat “polisi hantu.”
“Apa-apaan, ada hantu polisi patroli di sini? Orang-orang mikir apa sih?” tulis seorang warganet.