Desa Hargobinangun, Contoh Sukses Pemanfaatan Potensi Lokal di Lereng Merapi

ViralBlast – Di balik kesejukan udara lereng Gunung Merapi, terdapat kisah inspiratif dari Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini berhasil mencuri perhatian berkat kemajuan pesat yang dicapai melalui pemanfaatan potensi lokal secara optimal.
Hargobinangun kini menjadi contoh nyata transformasi desa yang bertumpu pada kekayaan alam dan budaya setempat. Lebih dari sekadar destinasi wisata, desa ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi berbasis komunitas yang mandiri dan berkelanjutan.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari peran strategis Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta dukungan program Desa BRILiaN dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan pendampingan intensif.
Melalui sinergi antara inovasi lokal dan kolaborasi berbagai pihak, Desa Hargobinangun kini menjelma sebagai model desa mandiri yang mampu menghadirkan manfaat nyata bagi warganya, sekaligus menarik minat wisatawan dan investor.
Potensi Desa Hargobinangun
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223886/original/098176400_1747579910-IMG-20250518-WA0006.jpg)
Secara administratif, Desa Hargobinangun terletak di wilayah utara Kabupaten Sleman dan berbatasan langsung dengan kawasan Gunung Merapi. Letaknya yang berada di ketinggian memberikan keuntungan geografis berupa udara yang sejuk, lanskap yang asri, serta akses langsung ke jalur wisata Merapi. Posisi strategis ini menjadikan Hargobinangun sebagai kawasan ideal untuk pengembangan wisata alam dan sektor pertanian.
“Secara geografis kami berada di lereng pegunungan bagian utara Sleman, dan memang berbatasan langsung dengan Gunung Merapi,” ungkap Amin Sarjito, Lurah Desa Hargobinangun.
Kondisi alam tersebut menjadi fondasi utama dalam merancang pembangunan desa berbasis potensi lokal. Dengan luas wilayah mencapai 14.300 meter persegi, Hargobinangun mulai menggerakkan roda ekonomi masyarakat dari bawah, memanfaatkan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Saat ini, terdapat tiga sektor utama yang menjadi fokus pengembangan desa, yakni kekayaan alam, pariwisata, dan pertanian. Ketiganya dikelola melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat secara aktif dan berkelanjutan.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Desa Hargobinangun Andalkan BUMDesa dan Klaster UMKM
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223880/original/059294300_1747579168-IMG-20250518-WA0007.jpg)
Langkah besar dalam pengembangan ekonomi Desa Hargobinangun dimulai pada akhir tahun 2020, saat Pemerintah Desa resmi mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Merapi Sejahtera. BUMDesa ini menjadi motor utama pengelolaan potensi lokal dan berhasil melahirkan dua unit usaha strategis: Wisata Kampoeng Mahoni dan Hargo Park Central.
Unit Wisata Kampoeng Mahoni bergerak di sektor pariwisata, menawarkan berbagai layanan seperti restoran, area berkemah, jeep adventure, ATV, go-kart, kegiatan outbound, hingga paintball. Sementara itu, Hargo Park Central berfokus pada pengelolaan lahan parkir di destinasi-destinasi unggulan seperti Merapi Park, Oxygen Park, dan Kampoeng Mahoni.
“Pariwisata kami jadikan bisnis utama karena dampaknya bisa langsung dirasakan oleh warga. Tapi kami juga terus mengembangkan sektor lain seperti pertanian dan pengelolaan sampah,” ujar Amin Sarjito, Lurah Hargobinangun.
Tak hanya mengandalkan pariwisata, pemerintah desa juga mendorong penguatan ekonomi warga melalui pembentukan klaster Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Upaya ini dilakukan untuk menyatukan pelaku usaha yang sebelumnya bergerak secara individu, agar dapat berkembang dalam sistem kolektif yang lebih solid.
“Selama ini masyarakat cenderung berjalan sendiri-sendiri. Maka kami bentuk klaster dan berikan pelatihan agar mereka bisa bergerak bersama dalam mengembangkan ekonomi desa,” tambahnya.
Masuknya Program Desa BRILiaN
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223879/original/042960000_1747579168-IMG-20250518-WA0010.jpg)
Upaya Desa Hargobinangun dalam membangun sistem ekonomi berbasis potensi lokal tak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendapat apresiasi di tingkat nasional. Pada tahun 2023, desa ini berhasil menembus 40 besar dalam program Desa BRILiaN, setelah sebelumnya masuk sebagai kandidat pada 2022.
“Sebagai bagian dari program Desa BRILiaN, Hargobinangun mendapat banyak pendampingan, mulai dari manajemen dan kelembagaan hingga pengembangan fasilitas desa,” ujar Amin Sarjito, Lurah Desa Hargobinangun.
Melalui program tersebut, kapasitas kelembagaan desa diperkuat, sekaligus membuka akses terhadap jejaring yang lebih luas. Ini mencakup pengembangan digitalisasi layanan desa serta tata kelola wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dampaknya terasa nyata. Warga menikmati peningkatan kesejahteraan melalui sektor pariwisata dan pertanian yang terus tumbuh. Selain itu, desa mampu menghasilkan Pendapatan Asli Kelurahan (PAK) yang kembali digunakan untuk membiayai berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Program dan Rencana ke Depan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5223881/original/075910300_1747579168-IMG-20250518-WA0009.jpg)
Dengan pondasi ekonomi yang semakin kuat, tahun 2025 menjadi momen penting bagi Desa Hargobinangun untuk melahirkan berbagai inovasi baru. BUMDesa Merapi Sejahtera tengah mempersiapkan tiga unit usaha tambahan yang dirancang untuk menjawab tantangan masa depan: pengelolaan sampah berbasis digital, Greenhouse Ketapang untuk pertanian pangan, dan layanan keuangan digital melalui AgenBRILink.
“Inovasi pertama adalah pengelolaan sampah berbasis digital, yang ditargetkan mampu menyelesaikan persoalan sampah dalam satu hari. Ini krusial, terutama bagi desa wisata yang setiap harinya menerima ribuan pengunjung,” jelas Amin Sarjito, Lurah Hargobinangun.
Sistem baru ini memungkinkan masyarakat mengelola sampah secara mandiri tanpa harus menumpuk di satu lokasi seperti sebelumnya. Selain itu, pemanfaatan lahan non-produktif untuk pertanian berbasis teknologi juga tengah dikembangkan melalui Greenhouse Ketapang, sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan lokal.
Amin menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Hargobinangun untuk menjadi smart village—desa cerdas yang modern dan mandiri. Dengan digitalisasi tata kelola dan layanan desa, potensi wisata yang telah dibangun diharapkan dapat memberikan dampak maksimal bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Program Desa BRILiaN dari BRI
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4734326/original/091461600_1707037744-Desa_BRILIAN_1.jpeg)
Program Desa BRILiaN merupakan inisiatif pemberdayaan desa yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 2020. Program ini bertujuan untuk menciptakan desa yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan, dengan tata kelola yang baik serta penguatan ekonomi lokal sebagai pondasi utamanya.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa hingga saat ini, sebanyak 4.327 desa telah bergabung dalam program ini. Ribuan desa tersebut aktif mengembangkan potensi masing-masing melalui berbagai inisiatif dan program strategis yang dirancang secara berkelanjutan.
“Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Kami berharap kisah inspiratif dari Desa Hargobinangun dapat direplikasi oleh desa-desa lain di seluruh Indonesia, terutama dalam menggali potensi lokal dan menggerakkan ekonomi warga,” ujarnya.
Desa Hargobinangun menjadi contoh nyata bahwa melalui komitmen, kolaborasi, dan pendampingan yang tepat, sebuah desa di lereng Gunung Merapi pun mampu tumbuh menjadi model pembangunan ekonomi berbasis masyarakat yang memberikan dampak langsung bagi warganya.